Aplikasi pendekatan kualitatif dalam penelitian sosial bertujuan untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial dari sudut pandang yang lebih mendalam. Dalam pendekatan ini, peneliti berfokus pada pengumpulan dan analisis data yang bersifat deskriptif. Hal tersebut agar peneliti lebih memahami konteks, makna, dan interpretasi subjektif dari suatu fenomena.
Dalam buku Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Edisi 3, John W. Creswell (2015) menguraikan definisi tentang penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bermula dengan asumsi dan penggunaan kerangka teoritis yang dapat membentuk serta mempengaruhi studi tentang permasalahan riset. Studi ini berfokus pada makna dari individu atau kelompok terhadap masalah sosial atau manusia.
Dalam hal tersebut, peneliti kualitatif perlu mengaplikasikan pendekatan kualitatif yang mutakhir, mengumpulkan data dalam lingkungan alamiah yang peka terhadap masyarakat dan lokasi penelitian, serta menganalisis data induktif maupun deduktif dan membentuk pola atau tema. Pada laporan akhir nanti akan membahas hasil dari wawancara partisan penelitian, hasil refleksi penulis, deskripsi dan interpretasi terhadap masalah penelitian, dan kontribusinya pada literatur atau adanya ajakan menuju perubahan.
Ada berbagai jenis pendekatan kualitatif dalam penelitian sosial, masing-masing dengan pendekatan dan tekniknya sendiri. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lima jenis pendekatan kualitatif menurut buku Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Edisi 3 karya John W. Creswell (2015).
1. Studi Naratif
Studi naratif adalah studi yang menekankan pada narasi, cerita, atau deskripsi tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengalaman manusia. Cakupan studi narasi antara lain karya biografi, auto-etnografi atau autobiografi, sejarah kehidupan , dan sejarah tutur yang berisikan sejarah kehidupan dari hasil ingatan peneliti.
Peneliti studi naratif sering menggunakan metode restorying, yaitu menarasikan ulang cerita tentang pengalaman individu; atau metode progresif-regresif yang narasinya berangkat dari satu peristiwa penting dalam kehidupan partisan. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Adapun proses analisis bersandar pada kronologi peristiwa yang menekankan pada titik-balik dalam kehidupan partisan.
2. Studi Etnografis
Etnografi merupakan salah satu pendekatan kualitatif yang paling terkenal dan paling kuat. Studi ini melibatkan pengamatan partisipatif dan interaksi langsung dengan subjek penelitian dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari. Peneliti studi etnografis akan meneliti suatu kelompok kebudayaan tertentu untuk memahami budaya, nilai, dan praktik sosial dari perspektif subjek penelitian.
Umumnya ada dua tipe etnografi. Tipe 1 adalah etnografi realis, yaitu peran peneliti adalah sebagai pengamat “objektif” yang merekam fakta dengan sikap yang tidak memihak. Tipe 2 adalah etnografi kritis, yaitu penelitian untuk mengkaji sistem kultural dari kekuasaan, hak istimewa, dan otoritas dalam masyarakat guna menunjukkan aspirasi kelompok marjinal dari berbagai kelas, ras, dan gender.
Peneliti etnografi sering kali tinggal atau terlibat secara intensif dalam komunitas atau lingkungan yang sedang mereka teliti, sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang dinamika sosial dan budaya yang ada. Prosedurnya berdasarkan pada pendekatan holistik guna mengabadikan kelompok budaya tertentu. Data emik dan data etis bisa dimanfaatkan dalam proses analisis, baik untuk tujuan praktis atau advokatoris demi kepentingan kelompok kebudayaan.
3. Studi Kasus
Studi kasus adalah pendekatan yang mendalam untuk mengeksplorasi sebuah fenomena atau kasus tertentu dalam konteks kehidupan nyata kontemporer. Penerapan pendekatan ini biasanya ketika peneliti tertarik untuk memahami bagaimana faktor-faktor tertentu berinteraksi dan memengaruhi suatu situasi atau peristiwa.
Ada beberapa tipe studi kasus, yaitu studi kasus instrumental, studi kasus kolektif, dan studi kasus intrinsik. Studi kasus memiliki berbagai metode, termasuk wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Namun, prosedur utamanya melibatkan sampling purposeful dan analisis holistik terkait studi kasus penelitian lewat deskripsi detail atas pola-pola, konteks, dan setting tempat kasus itu terjadi. Hasil dari studi kasus dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kompleksitas dan dinamika dari fenomena penelitian tersebut.
4. Studi Fenomenologi
Fenomenologi adalah untuk memahami pengalaman subjektif individu terhadap fenomena tertentu. Pendekatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna dan interpretasi dari satu individu terhadap pengalaman mereka.
Ada dua jenis studi fenomenologi. Pertama, fenomenologi hermeneutik yang memusatkan pada usaha “menafsirkan” teks-teks kehidupan dan pengalaman hidup. Kedua, fenomenologi transendental yang mana peneliti akan mengesampingkan prasangka terhadap fenomena yang ditelitinya. Prosedur ini disebut epoche atau pengurungan, artinya peneliti harus mengesampingkan semua pengalaman sebelumnya untuk memahami pengalaman para partisipan dengan maksimal.
Peneliti fenomenologi sering menggunakan wawancara mendalam dan refleksi filosofis untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman manusia. Melalui pendekatan ini, peneliti dapat memahami bagaimana individu memberi makna pada pengalaman mereka dan bagaimana pengalaman tersebut membentuk identitas dan pemahaman mereka tentang dunia.
5. Studi Grounded Theory
Grounded theory adalah studi untuk mengembangkan teori baru berdasarkan analisis abstrak terhadap suatu fenomena. Umumnya, studi ini menerapkan pendekatan prosedur sistematis dengan kausalitas, konsekuensi, coding selektif, dan sebagainya dari fenomena penelitian. Bisa juga mengaplikasikan prosedur konstruktivis yang memanfaatkan pengumpulan data dengan cara memoing terhadap pandangan, keyakinan, nilai, atau ideologi dari partisipan.
Studi ini umumnya menggunakan coding terbuka terhadap kategori data, coding aksial, dan identifikasi konsekuensi dari proses coding tersebut supaya dapat mengembangkan model teoritis secara penuh. Grounded theory bertujuan untuk mengembangkan teori berdasarkan data yang ada, guna menghasilkan pemahaman yang lebih dalam tentang suatu fenomena.
Pendekatan kualitatif dalam penelitian sosial memberikan kesempatan untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial dengan cara yang lebih mendalam dan komprehensif. Dengan menggunakan berbagai jenis pendekatan kualitatif, peneliti dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika sosial, budaya, dan politik dalam masyarakat. Dengan demikian, pendekatan kualitatif merupakan alat yang berharga dalam upaya untuk memahami dan merespons tantangan-tantangan kompleks dalam masyarakat modern.
Tertarik untuk menerbitkan hasil penelitian menjadi buku? Hubungi admin kami di kontak berikut: 0858 6534 2317 (Admin 1). Cek juga penawaran paket penerbitan lainnya, klik tautan ini.