Review Buku : Filsafat Ilmu Kedokteran

Filsafat Ilmu Kedokteran: Fondasi Penelitian dan Praktik Klinis

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dalam dunia kedokteran, muncul sebuah ironi yang mengusik: praktik medis semakin canggih, tetapi justru terasa kehilangan sisi kemanusiaannya. Buku Filsafat Ilmu Kedokteran: Fondasi Penelitian dan Praktik Klinis karya Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr.PH. hadir menjawab kegelisahan ini. Buku ini menawarkan sudut pandang filosofis untuk mengembalikan kedokteran sebagai seni yang sarat nilai dan makna.

Sinopsis Buku Filsafat Ilmu Kedokteran

Buku ini tersusun dalam 9 bab yang mengalir dari dasar hingga aplikasi. Pembaca diajak memahami apa itu ilmu kedokteran dari perspektif ontologi (hakikat realitas penyakit), epistemologi (cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologi (nilai dan etika dalam praktik medis).

Yang menarik, buku ini tidak hanya berhenti pada teori. Pembahasannya mencakup kedokteran sebagai ilmu terapan, dinamika perubahan paradigma medis, hingga penerapan filsafat dalam metodologi penelitian. Semua tersusun secara sistematis agar pembaca, khususnya tenaga medis dan akademisi dapat mengaitkannya langsung dengan realitas klinis.

Profil Penulis Buku Filsafat Ilmu Kedokteran

Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr.PH. adalah guru besar kedokteran komunitas di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang. Selain mengajar, ia aktif menulis lebih dari 20 buku serta puluhan artikel ilmiah yang ada di berbagai media nasional.

Dengan konsistensi riset dan keterlibatan internasional, ia terus berkontribusi dalam pengembangan kesehatan masyarakat dan pendidikan kedokteran di Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Buku Filsafat Ilmu Kedokteran

  1. Filosofis yang Praktis

    Buku ini menghubungkan konsep filsafat dengan praktik kedokteran, sementara penulis menjelaskan ontologi, epistemologi, dan aksiologi secara komunikatif.

  2. Relevan dengan Tantangan Praktik Kedokteran

    Di saat banyak tenaga medis terjebak dalam rutinitas teknis, buku ini hadir sebagai pengingat pentingnya refleksi dalam setiap tindakan klinis. Buku ini mengajak pembacanya untuk kembali melihat pasien sebagai manusia utuh.

  3. Disusun oleh Praktisi dan Akademisi Berpengalaman

    Prof. dr. Hardisman bukan hanya seorang akademisi, tapi juga praktisi yang masih aktif turun ke lapangan. Pengalaman ini membuat isi buku sangat relevan.

  4. Struktur Bab yang Sistematis

    Penyusunan dari konsep dasar menuju penerapan praktis sangat membantu pembaca untuk mengikuti alur pemikiran penulis. Ini membuat buku Filsafat Ilmu Kedokteran cocok untuk jadi bahan ajar di lingkungan pendidikan kedokteran dan kesehatan.

Kekurangan Buku Filsafat Ilmu Kedokteran

  1. Bahasa Cenderung Padat dan Akademik

    Beberapa bagian menggunakan istilah filosofis yang mungkin kurang familiar bagi pembaca umum. Buku ini lebih cocok untuk pembaca dengan latar belakang pendidikan kedokteran maupun filsafat.

  2. Minim Ilustrasi atau Studi Kasus

    Meskipun penjelasan filosofisnya mendalam, akan lebih menarik jika disertai dengan lebih banyak contoh kasus klinis atau ilustrasi visual yang mendukung pemahaman pembaca.

Penutup

Secara keseluruhan, buku Filsafat Ilmu Kedokteran adalah bacaan wajib bagi para tenaga medis, dosen, peneliti, hingga mahasiswa kedokteran yang ingin memahami kedokteran lebih dari sekadar ilmu biomedis. Buku ini menegaskan bahwa kedokteran bukan sekadar keahlian teknis, tetapi juga kemanusiaan, empati, dan tanggung jawab moral.

Dengan pendekatan interdisipliner dan gaya penulisan reflektif, buku ini tidak hanya memperluas wawasan pembaca, tetapi juga mengajak mereka untuk membangun praktik medis yang lebih kritis, etis, dan manusiawi.

Rekomendasi Buku Terkait

  1. From Gen to Public Health
  2. Etika Biomedis untuk Mahasiswa Kedokteran