Dalam dunia akademik, sitasi dan referensi menjadi dua hal penting yang tidak bisa terpisah dari karya tulis ilmiah. Keduanya berperan menjaga keaslian ide, menghindari plagiarisme, dan menunjukkan sumber pengetahuan yang penulis gunakan. Namun, banyak mahasiswa dan penulis pemula yang masih keliru membedakan antara sitasi dan referensi. Padahal, memahami perbedaan sitasi dan referensi sangat penting agar tulisan ilmiah lebih kredibel dan sesuai dengan standar penulisan akademik.
Oleh sebab itu, artikel ini akan membahas apaitu sitasi dan referesi serta bedanya agar tidak ada kesalahan dalam penggunaannya.
Apa Itu Sitasi?
Sitasi adalah cara penulis memberikan pengakuan terhadap sumber ide atau data yang diambil dari karya orang lain. Sitasi biasanya muncul di dalam teks, baik di awal, tengah, maupun akhir kalimat yang mengutip pendapat atau hasil penelitian tertentu. Tujuan utama sitasi adalah untuk menunjukkan bahwa pernyataan tersebut bukan hasil pemikiran pribadi, melainkan bersumber dari referensi lain yang valid.
Contoh sederhananya:
Menurut Sugiyono (2019), metode penelitian kuantitatif digunakan untuk mengukur fenomena sosial secara objektif.
Pada contoh di atas, “Sugiyono (2019)” merupakan bentuk sitasi yang menunjukkan sumber ide atau teori yang dikutip.
Dalam praktiknya, ada beberapa gaya sitasi populer, seperti:
- APA (American Psychological Association), biasanya banyak digunakan pada bidang sosial dan pendidikan.
- MLA (Modern Language Association), sering dipakai pada bidang humaniora dan sastra.
- Chicago Style, umumnya digunakan untuk karya sejarah maupun seni.
Setiap gaya memiliki format penulisan berbeda, tetapi tujuannya tetap sama, yaitu memberikan kredit kepada sumber aslinya.
Apa Itu Referensi?
Berbeda dengan sitasi, penulis menggunakan referensi untuk mencantumkan seluruh sumber dalam karya ilmiah. Referensi biasanya terletak pada bagian akhir tulisan, pada halaman sendiri yang biasanya berjudul “Daftar Pustaka” atau “References.”
Referensi memuat informasi detail mengenai sumber yang telah tersitasi dalam teks, seperti nama penulis, tahun terbit, judul buku atau jurnal, penerbit, hingga halaman. Melalui daftar referensi tersebut, pembaca dapat menelusuri kembali sumber asli yang sudah penulis gunakan.
Contoh referensi dengan gaya APA:
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Jadi, kalau sitasi hanya menampilkan potongan singkat dari sumber (misalnya nama dan tahun), referensi memberikan identitas yang lebih lengkap dari sumber tersebut.
Perbedaan Sitasi dan Referensi
Berikut tabel ringkas untuk membedakan keduanya:
| Aspek | Sitasi | Referensi |
| Letak | Di dalam teks atau paragraf | Di bagian akhir tulisan (memiliki halaman sendiri) |
| Fungsi | Menunjukkan sumber ide atau kutipan | Menampilkan daftar lengkap sumber |
| Bentuk | Nama penulis dan tahun (misal: Sugiyono, 2019) | Informasi lengkap (judul, penerbit, tahun, dsb) |
| Tujuan | Memberi kredit dan menghindari plagiarisme | Memudahkan pembaca menelusuri sumber |
| Jumlah | Bisa muncul berkali-kali | Ditulis satu kali per sumber |
Mengapa Sitasi dan Referensi Penting?
- Menunjukkan integritas akademik.
Dengan mencantumkan sumber, penulis menunjukkan sikap jujur dan menghargai karya ilmiah orang lain. - Meningkatkan kredibilitas tulisan.
Sumber valid mendukung karya sehingga lebih meyakinkan dan lebih terpercaya. - Memudahkan pembaca menelusuri sumber informasi.
Referensi membantu pembaca memperdalam topik dari sumber asli. - Menghindari plagiarisme.
Menyebutkan sitasi dan referensi mencegah tuduhan penjiplakan, yang bisa berdampak serius secara akademik maupun hukum.
Penutup
Memahami apa itu sitasi dan referensi serta perbedaannya adalah langkah dasar bagi siapa pun yang menulis karya ilmiah—baik mahasiswa, dosen, maupun peneliti. Sitasi menunjukkan sumber yang ada dalam teks, sedangkan referensi adalah daftar lengkap sumber di akhir tulisan. Keduanya saling melengkapi untuk menjaga keaslian karya dan membangun kepercayaan pembaca terhadap tulisan akademik yang telah penulis buat.
Jadi, sebelum menyerahkan tugas, artikel, atau laporan penelitian, pastikan sudah mencantumkan sitasi dan referensi dengan benar ya Sobat. Dengan begitu, tulisanmu tidak hanya ilmiah, tetapi juga etis dan profesional.











