Review Buku: Relasi Pernikahan dalam Pencegahan Penyimpangan Seksual
Dalam dunia modern yang terbuka, penyimpangan seksual menjadi tantangan serius bagi masyarakat. Namun, pernikahan tetap berperan sebagai benteng suci yang menjaga fitrah dan kehormatan manusia.
Pada buku Relasi Pernikahan dalam Pencegahan Penyimpangan Seksual hadir untuk menjawab kebutuhan mendesak tersebut. Melalui pendekatan fiqih, psikologi, dan kesehatan reproduksi, buku ini mengajak pembaca memahami bahwa relasi pernikahan bukan hanya urusan biologis, melainkan juga ikatan spiritual dan sosial yang menentukan kesehatan moral sebuah generasi.
Sinopsis Buku
Buku ini menyoroti bagaimana relasi pernikahan yang sehat berperan penting dalam mencegah penyimpangan seksual. Penulis menegaskan bahwa pernikahan bukan sekadar kontrak sosial, melainkan perwujudan kasih sayang, komunikasi, dan tanggung jawab yang mendalam.
Melalui tujuh bagian utama, buku ini membahas:
- Makna fiqih kesehatan reproduksi dan penyimpangan seksual — menempatkan pernikahan sebagai bentuk penjagaan diri (hifdzun nafs) dan keturunan (hifdzun nasl).
- Prinsip-prinsip kesehatan reproduksi dalam Islam, termasuk pentingnya kesucian diri dan pengendalian hawa nafsu.
- Faktor risiko penyimpangan seksual, mulai dari lingkungan, keluarga, hingga psikologis individu.
- Bentuk-bentuk penyimpangan seksual, yang dibahas dengan perspektif moral dan medis secara seimbang.
- Peran keluarga dan orang tua, terutama dalam pendidikan seksual berbasis nilai.
- Keterlibatan masyarakat dan komunitas, yang berperan sebagai garda pencegahan sosial.
- Penanganan kasus dari sisi kesehatan dan fiqih, agar masyarakat tidak sekadar menghakimi, tetapi juga memahami dan menanggulangi secara bijak.
Penulis menyusun setiap bagian dengan alur berpikir yang sistematis serta argumentasi berbasis sumber ilmiah dan nilai keagamaan, sehingga buku ini berhasil menjembatani dunia medis dan spiritual dalam membahas isu yang sering dianggap tabu.
Profil Penulis
Desi Fajar P., S.Keb., Bd. lahir di Malang, 30 Desember 1997. Latar belakangnya sebagai tenaga kesehatan dan akademisi kebidanan membuatnya akrab dengan isu kesehatan reproduksi perempuan. Tumbuh di lingkungan pesantren, Desi menggabungkan wawasan medis dengan nilai-nilai Islam yang humanis. Pengalamannya di Universitas Brawijaya dan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang memperkaya perspektifnya dalam menulis karya ilmiah bernuansa spiritual.
Selain aktif menulis artikel dan jurnal, Desi juga dikenal lewat karya triloginya tentang Fiqih Kesehatan Reproduksi. Buku Relasi Pernikahan dalam Pencegahan Penyimpangan Seksual merupakan buku kedua dari trilogi tersebut, yang menjadi bentuk dedikasi penulis terhadap pendidikan dan kesehatan keluarga Muslim.
Kelebihan Buku
- Bahasa ilmiah yang mudah dipahami
Meski mengangkat tema berat, penulis menggunakan gaya bahasa aktif dan komunikatif, sehingga pembaca awam pun bisa memahami isu kompleks seperti penyimpangan seksual. - Relevan dengan realitas sosial saat ini
Buku ini membahas isu aktual seperti pelecehan seksual, eksploitasi anak, dan disfungsi keluarga dalam konteks keagamaan yang menenangkan. - Struktur pembahasan yang sistematis
Setiap bab memiliki alur logis dan saling berkaitan, memudahkan pembaca menelusuri benang merah antara relasi pernikahan dan pencegahan penyimpangan seksual. - Bernilai inspiratif dan edukatif
Selain memberi pengetahuan, buku ini juga menanamkan kesadaran moral bahwa pernikahan adalah bentuk ibadah dan tanggung jawab sosial.
Kekurangan Buku
- Kurang ilustrasi kasus nyata
Beberapa pembahasan akan terasa lebih hidup ketika penulis menyertakan contoh konkret dari praktik di lapangan atau studi kasus masyarakat. - Desain tata letak yang sederhana
Bagi pembaca muda, tampilan buku yang cenderung formal bisa terasa kaku. Sedikit visualisasi atau infografik mungkin akan membuatnya lebih menarik.
Penutup
Secara keseluruhan, buku Relasi Pernikahan dalam Pencegahan Penyimpangan Seksual merupakan karya yang bernilai ilmiah, religius, dan sosial tinggi. Penulis memiliki niat tulus untuk membangun kesadaran bahwa pernikahan bukan hanya tempat bernaung dua insan, tetapi juga pondasi moral masyarakat.
Buku ini bukan sekadar teori, melainkan ajakan untuk kembali menata relasi pernikahan sebagai jalan suci menjaga kehormatan, kasih, dan kemanusiaan.











