Ulasan Buku Mengeluh Bukan Solusi: Kajian Islami untuk Menguatkan Diri 

Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, mengeluh sering kali menjadi pelarian instan. Ada kalanya harapan tidak sesuai kenyataan, kadang-kadang sebuah perjuangan pun terasa sia-sia, lalu kita merasa terjebak dalam keluhan demi keluhan. Namun, apakah mengeluh benar-benar membawa solusi?

Buku Mengeluh Bukan Solusi hadir sebagai pengingat yang menyejukkan: bahwa kesulitan adalah bagian dari perjalanan hidup, dan dalam Islam, setiap ujian mengandung hikmah. Buku ini bukan sekadar bacaan motivasi, tetapi cermin untuk merenung dan menemukan kembali kekuatan dari dalam diri.

 

Sinopsis Mengeluh Bukan Solusi

Buku ini berisi 40 bab pendek yang bisa dibaca secara acak—sebuah keunggulan yang membuatnya cocok dibaca dalam jeda singkat atau saat hati sedang butuh sandaran. Isinya berupa refleksi, kisah kehidupan, kutipan ayat Al-Qur’an, dan nasihat rohani Islami yang disampaikan dengan bahasa sederhana namun menyentuh.

Penulis mengajak pembaca untuk menyadari bahwa setiap kesulitan adalah peluang untuk tumbuh. Alih-alih mengeluh, penulis mendorong kita untuk bersyukur, berserah, dan bangkit kembali. Gaya tulisannya lembut, seperti nasihat seorang guru atau sahabat yang memahami rasa lelah kita, tapi tidak membiarkan kita larut dalam kepasrahan.

 

Profil Penulis Buku Mengeluh Bukan Solusi

Mushofa bukanlah penulis yang bicara dari menara gading. Ia menulis dari pengalaman, dari perjuangan panjang hidup yang tak mudah. Lahir di Jember dan tumbuh dalam keluarga sederhana, Mushofa sudah terbiasa bekerja keras sejak kecil—dari menjadi kuli, berdagang keliling, hingga akhirnya menjadi pendidik dan pengasuh pondok pesantren di Kalimantan Selatan.

Kini ia tengah menempuh studi doktoral di UIN Antasari Banjarmasin, sambil tetap mengabdi sebagai guru ASN, dosen, dan pembina santri. Gaya menulisnya kerap menyentuh sisi spiritual pembaca dengan pendekatan sufistik yang membumi: tidak menggurui, melainkan menyapa dengan kehangatan.

Buku ini lahir dari perjalanan batin penulis sendiri—sebuah refleksi dari rasa lelah, rapuh, dan keinginan untuk terus bangkit. Karena itu, pesan-pesannya terasa tulus dan autentik.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Mengeluh Bukan Solusi

Kelebihan Buku

    • Bahasanya ringan dan membumi, cocok untuk semua kalangan pembaca, baik pelajar, mahasiswa, orang tua, maupun guru.
    • Struktur isinya fleksibel, sehingga bisa dibaca kapan saja tanpa harus urut.
    • Isi yang reflektif dan menyentuh, membuat pembaca merasa ditemani dalam proses healing atau pencarian makna.
    • Mengusung nilai-nilai Islami, namun dengan pendekatan yang tidak menghakimi.

Kekurangan Buku

  • Bagi sebagian pembaca, gaya naratifnya mungkin terasa terlalu personal atau repetitif di beberapa bagian.
  • Tidak semua bab memiliki kedalaman kajian teologis atau kutipan ilmiah, sehingga mungkin kurang cocok bagi pembaca yang mencari telaah akademik. 

Kesimpulan

Mengeluh Bukan Solusi adalah buku yang layak dijadikan teman perjalanan, terutama di masa-masa ketika hati terasa berat dan langkah terasa melemah. Dengan gaya bahasa yang sederhana, penulis mengajak kita untuk berhenti mengeluh, dan mulai menata ulang cara kita memandang cobaan.

Buku ini tidak mengklaim sebagai obat mujarab, tapi menjadi pelita kecil yang menyala di tengah gelapnya kegelisahan. Bacalah satu bab, renungkan, dan biarkan hatimu kembali menguat.

Rekomendasi Buku Terkait

  1. Pesan Cinta dari Abuya
  2. Kesembuhan Luka Batin
  3. Berakhirnya Sebuah Kekosongan : Ruang Tanpa Isi, selain Dia yang Dilekati
  4. Menuju Keseimbangan : Mengatasi Cinta Berlebih pada Dunia